Funny Picture Graphic Comments
Thursday, May 29, 2008
Wednesday, January 16, 2008
Mari Bersholawat dan Beristighfar!!!
Sholawat Al’adzimah
أللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِنُوْرِ وَجْهِ الله الْعَظِيْمِ, الَّذِي مَلأَ أَرْكَانَ عَرْشِ الله الْعَظِيْمِ, وَقَامَتْ بِهِ عَوَالِمُ اللهِ الْعَظِيْمِ, أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَدْرِ الْعَظِيْمِ, وَعَلَى آلِ نَبِيِّ الله الْعَظِيْمِ, بِقَدْرِ عَظَمَةِ ذَاتِ الله الْعَظِيْمِ, فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللهِ الْعَظِيْمِ, صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ الله الْعَظِيْمِ, تَعْظِيْمًا لِحَقِّكَ يَا مَوْلاَناَ ياَ مُحَمَّدُ يَاذَا الْخُلُقِ الْعَظِيْمِ, وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَاجْمَعْ بَيْنِيْ وَبَيْـنَهُ كَمَا جَمَعْتَ بَيْنَ الرُّوْحِ وَالنَّفْسِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَقَظَةً وَمَنَامًا, وَاجْعَلْهُ يَارَبِّ رُوْحًا لِذَاتِيْ مِنْ جَمِيْعِ الْوُجُوْهِ فِي الدُّنْيَا قَبْلَ اْلآَخِرَةِ يَا عَظِيْمُ
Istighfar Kabir
Tuesday, January 15, 2008
Jeda…
Ä Setiap individu memiliki proses jeda dalam hidupnya.
Saat untuk diam, tapi bukan selesai. Ia akan diteruskan ke suatu tempat yang tak terduga.
Ä Jeda memperjelas antara bagian satu dengan yang lain, dan memperkuat keterkaitan diantaranya.
ÄBagi seorang pembaca, jeda memberikan ruang sejenak untuk mengambil nafas dan merefleksikan serta mencerna apa yang telah dibacanya.
Ä Bagi seorang penulis, jeda adalah momen untuk memikirkan kembali apa yang telah tersirat dan apa yang masih akan tersuratkan.
Ä Jeda adalah ruang hampa sarat makna yang memperindah irama,
Tanpa jeda akan timbul kerancuan dan kekacauan nada.
Ä Jeda bukan terminal akhir, tapi jeda adalah momen untuk sejenak melepas kepenatan, membuang beban yang menghimpit pikiran.
Saat untuk jembali memeriksa dan menambah bekal,
Kemudia melanjutkan perjalanan dengan semangat dan persiapan lebih matang…!!!
Wallohu A’lam Bisshowab
Kurindukan seseorang yang mampu menjadi peneguhku
Dikala semangatku goyah,
urindukan seseorang yang mampu menjadi penyejuk mata dan batinku,,
Saat hatiku resah gelisah…
Tapi, kuharap kerinduan ini…
Tak mampu luluhkan niatku…
tuk gapai mimpi dan harapanku
meraih cinta dan RidhoNYA.
Amiin Ya Mujibassailin…
(Musafir Kelana 29)
Cerpen-SAri
Sari….
Jangan pernah takut jatuh cinta
Karena cinta adalah fithrah
dalam diri tiap manusia…
Cinta mungkin akan menyakitimu
tapi kesakitan itu akan membuatmu terbang melayang…
cinta akan membuatmu menagis
tapi tangisan itu ibarat dentingan melodi di pagi hari
Cinta tak sekadar kata
Cinta adalah untaian aksara penuh makna…
Cinta bukanlah sekadar perasaan
Tapi cinta adalah pengorbanan
Cinta adalah sebuah jalan
Menuju kehidupan penuh warna dan keindahan
Cinta tak harus memiliki
Tapi cinta adalah ketulusan untuk memberi arti
Cinta tak harus berakhir bahagia
Karena cinta memang tidak untuk diakhiri
29 April 2006
Diary…
kemanakah harus kubawa asa ini? Aku benar-benar tlah jatuh cinta kepadanya? Sungguh, aku belum bisa berpaling darinya? Walau dia tlah mencintai orang lain, tapi aku tak bisa membohongi hatiku…
Diary…
Pagi tadi, Nila, soulmate-nya ‘mawarku’ itu bertanya kepadaku “Ndre, kamu diam-diam masih mencintainya?”, “dia takut kamu akan terus mengejar-ngejarnya, sedang dia dah punya pacar lho, dia khawatir sikapmu itu bisa merusak hubunganny!”
Oh..diary
Kemana harus kubawa lari rasa ini, apakah aku sekeji itu, Yang dengan tega merusak kebahagiaan orang yang dicintainya. Tidak sobat, sekali lagi tidak akan. Walau dia mncintai seribu, tapi hatiku tak dapat kubohongi bahwa aku tetap mencintainya, walau itu hanya bayang-bayangnya di kala senja.
Diary…
Maaf aku terlalu capek, banyak tugas fisika, kimia,apalagi mate-matika, lagian bantalku semakin gencar menggodaku. Udah dulu ya, see you next time, bye..bye.. sobat.
Kututup diary merahku, sobat sekaligus tempat kucurahkan semua isi hatiku. Lamat-lamat kudengar suara kentongan dua belas kali. Oh ternyata sudah jam dua belas. Aku pun segera beranjak memeluk gulingku, tak lupa kupanjatkan do’a untuk diriku, keselamatan keluargaku, dan tanpa kulupa kudoakan dia supaya kebahagiaan tiada segan menyelimuti seseorang yang mampu menorehkan goresan cinta di hatiku, Sari.
kriiing…kriiiing, bunyi jam beker menjerit-jerit membangunkanku
“oaahhhh……” sambil menguap kulirik jam bekerku yang setia membangnkanku.
“udah jam tiga, saatnya sholat malam”
Segera kuambil air wudlu lalu sholat tahajud. Dalam sujudku aku berdoa, doa yang selalu rutin kubaca.
“ya Allah seandainya dia benar-benar tidak mencintaiku,
aku ingin dia tahu apa isi hatiku, walau itu hanya sekejap saja
ya muqollibal qulub,
Ya Allah,Tuhan yang mampu membolak-balikkan hati manusia,
Kalau memang aku tak pantas untuk memilikinya,
Ku mohon kikis habislah rasa cintaku kepadanya.
Namun jika dia memang yang terbaik untukku
Dekatkanlah,
Tapi…
Kutahu, Engkau pasti memberi yang terbaik untuk hamba-hambamu”
Tak kuasa air mataku meleleh, membasahi pipiku. Terus terang dalam keheningan malam, aku sering menangis ketika membaca do’a itu. Kalo ada yang mengatakan lelaki yang suka menangis itu cengeng. Terus terang aku setuju, tapi kalo menangis ketika berdo’a, saat menangisi dosa, apa itu juga termasuk cengeng?
Aku terus terjaga hingga waktu subuh tiba, setelah subuh, kubuka buku kimiaku, kubuka bab senyawa dan campuran, lalu kuhafalkan rumus-rumus senyawa. Aneh, dalam pikiranku malah berandai-andai. “wah, seandainya cinta bisa dilarutkan dengan H2SO4 atau dimasukkan larutan NaCl.” Aku pun tertawa sendirian. Ide gila. Dasar?!
Wah tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Sudah dua jam aku belajar. Segera kuambil handuk, lalu bergegas ke kamar mandi, sambi bersiul-siul untuk mengusir rasa dingin . Di dekat dapur aku berpapasan dengan ibuku tercinta.
“hari ini ndak ada ulangan to, kayaknya, lagi seneng-seneng”
“ada Bu, kimia”
“dah belajar?”
“sudah bu, barusan” jawabku cuek
“ya udah,
“nggih, bu”
Setelah sarapan, aku pun berangkat sekolah. Kukayuh sepedaku dengan semangat empat
Ketika sampai di perempatan jalan kulihat banyak orang berkerumun. “ada apa sih?” kudekati kerumunan itu. kudengar orang-orang berbisik-bisik. “anak SMA Kusuma Bangsa” kata seseorang. “ha.. itu khan sekolahanku!?”. batinku semakin bertanya-tanya.
“astaga, pak cepat bawa ke rumah sakit pak itu, teman saya pak, cepet pak” teriakku gugup ketika mendapati seorang wanita ditengah kerumunan sedang tergolek lemas berlumuran darah. Wanita yang sangat kukenal. Ya.. dialah Sari, ‘mawarku’, wanita yang mengisi ruang-ruang hatiku. Tapi kenapa dia?
“ini teman mas?” Tanya seseorang
“iya.. iyaa.. pak, dia teman satu kelas saya”
“lebih baik sekarang mas panggil orang tuanya saja, dia sudah meninggal”
“innalillahi wainnna ilaihi rojiun, ya.. Allah kenapa begitu cepat Kau panggil dia?”
Dengan segera kuhubungi orang tuanya setelah itu aku tak sadarkankan diri.
* * *
Empat puluh hari setelah kematiannya, Nila datang mengantarkan sepucuk
“Ndre… ini
“benarkah?” jawabku tak percaya
“sungguh, sebenarnya dia hendak menyerahkannya sendiri kepadamu, namun dia malu”
Dengan tangan gemetar, kubaca baris demi baris
Toex: Andre
Cinta ibarat bayang-bayang
Semakin kau kejar,
semakin cepat dia menghindar….
cinta ibarat merpati
Keindahannya akan hilang
jika kita kurung dalam sangkar
cinta mungkin akan menyakitimu dan membuatmu tersiksa
tapi percayalah, dibalik rasa sakit itu
ada kebahgiaan yang setia menunggu
cinta ibarat kupu-kupu
menggoda kita untuk menangkapnya
tapi ia akan lebih indah
jika kita biarkan ia hinggap di taman-taman bunga
tapi keindahan cinta
hanya dapat dirasakan
bagi mereka yang mencinta dengan penuh ketulusan.
Cinta akan bernoda
Jika nafsu telah menyilaukan mata
Jangan ragu-ragu untuk jatuh cinta
Tapi jangan terburu-buru untuk mencinta
Hingga kamu tahu siapakah dia?
Ndre entah kenapa seperti ada suara hati yang membisikiku untuk secepatnya menulis
Ndre… sebenarnya aku sampai saat ini belum pacaran atau menjalin hubungan dengan siapapun. Karena haiku telah terpaut pada seseorang, yakni dirimu. Tapi, terus terang, aku takut jatuh cinta, aku merasa SMA bukan saat yang tepat untuk menjalin “hubungan” antara seorang pria dan wanita atas nama cinta. Aku takut terjebak dalam cinta monyet yang diselubungi nafsu.
Ndre.. ketika Nila berkata kepadaku bahwa engkau masih mencintaiku, terus terang aku gembira. Tapi aku juga cemas, lalu aku menyuruh Nila berbohong kepadamu kalo aku sudah puya pacar dan memintamu untuk menjauhiku. Tapi sungguh Ndre.. semua itu kulakukan karena aku tak ingin mengotori perasaanku dengan nafsu dan keinginan-keinginan yang akan menambah deret panjang dosa-dosaku.
Maafkan aku Ndre… maaf atas semua khilafku
Jika Tuhan menghendaki, cinta kita akan abadi selamanya.
Pelan-pelan kulipat
“Sari…aku mencintaimu hari ini, esok, lusa, selamanya”